Selasa, 05 Januari 2010

Orgone / Orgonite

Sebagian orang mungkin masih bingung tentang apa itu orgone dan bagaimana istilah itu muncul. Tetapi meski demikian ada banyak produk di pasaran yang menjual produk untuk menghasilkan atau mengumpulkan energi orgone, atau yang lebih dikenal sebagai orgone generator dan orgone accumulator. Hmmm...sebenarnya apa itu orgone.

Orgone
Orgone adalah satu diantara bentuk energi. Energi orgone ini awalnya ditemukan oleh Dr Wilhelm Reich setelah 40 tahun melakukan penelitian. Sebelum memulai penelitiannya tentang Energi Orgone, Dr Reich dikenal sebagai seorang ilmuwan yang mempunyai integritas yang sangat baik di reputasi internasional. Dia adalah anak didik Sigmund Freud's ketika belajar untuk meraih gelar doktor dan setelah lulus ia menjadi asisten klinis di Klinik psikoanalisis Freud. Selama melakukan beberapa eksperimen saat bekerja di klinik, ia tidak sengaja menemukan energy misterius yang ada di semua mahluk yang ada di bumi dan diatmosfir bumi, energi ini kemudian beliau beri nama orgone. Dia juga mendemonstrasikan teori energi orgone dengan pakar fisika Albert Einstein yang kemudian mengatakan bahwa,”ini akan menjadi bom dalam dunia fisika”. Energi orgone juga disebut sebagai "inti dari daya hidup yang ada di alam". Ilmuwan lain menyebutnya sebagai animal magnetisme, odyle, life force, chi atau entelechy dan prana. Ilmuwan besar Sigmund Freud melakukan beberapa pengamatan mengenai orgone emisi dan fungsinya dalam emosi manusia dan menyebutnya libido.

Orgonite
Dalam perkembangannya, muncullah beberapa produk yang berfungsi untuk menghasilkan dan mengumpulkan energi orgone tersebut. Diantaranya yang paling populer saat ini adalah orgonite yang dipopulerkan oleh Don Croft. Orgonite terbuat dari bahan-bahan sederhana yaitu serbuk/serabut logam, resin dan batu crystal. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan adanya orgonite, diantaranya :

Jumat, 25 Desember 2009

Global Warming


Beberapa tahun terakhir, seringkali kita mendengar mengenai global warming. Adanya bukti mengenai banyaknya gunung es yang mulai mencair serta keadaan cuaca yang tidak stabil terjadi diberbagai tempat menunjukkan telah terjadinya global warming.

Berbicara mengenai Global Warming (pemanasan global), pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun akibat efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan biogeofisik seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perubahan iklim, dan sebagainya. Dalam hal aktivitas sosial-ekonomi masyarakat juga akan mengalami pengaruh kurang baik, diantaranya gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi hal ini. Konferensi yang dilakukan oleh para kepala negara belum ada kesepakatan yang pasti bagaimana mengatasinya.

Tetapi apakah benar, efek global warming hanya karena masalah diatas?